SISTEM KOPLING DAN CARA KERJANYA
sistem kopling yang akan kita bicarakan
disini adalah sistem kopling manual yang selanjutnya kita sebut dengan kopling
saja.
Berikut ini ditampilkan gambar komponen
penting pendukung kopling, secara urut : Fly wheel atau roda gila, Clutch disc
atau plat kopling, Clutch cover atau dekrup dan Clutch release bearing atau
Drek lahar.
Susunanya di dalam mobil adalah : Kopling
atau Clutch yaitu peralatan transmisi yang menghubungkan poros engkol dengna
poros roda gigi transmisi. Fungsi kopling adalah untuk memindahkan tenaga mesin
ke transmisi, kemudian transmisi mengubah tingkat kecepatan sesuai dengan yang
diinginkan.
Dalam keadaan normal, dimana fungsi kopling
bekerja dengan baik, begitu pengemudi menekan pedal kopling, tenaga mesin akan
di putuskan, karena saat pedal ditekan maka gaya tekan itu akan mendorong
release fork dan release fork akan mendorong release bearing. Sehingga release
bearing akan mengangkat mendorong pegas diaprahgma dan preaseure palte, clutch
disc akan terlepas dengan flywheel. Serentak roda gigi akan terlepas dari
pengaruh putaran mesin. Kondisi inilah yang memungkinkan terjadinya perpindahan
roda gigi pada transmisi. Dewasa ini terdapat berbagai jenis kopling
diantaranya kopling gesek, kopling fluida, koping sentrifugal, dan kopling
magnet. Tetapi yang paling banyak digunakan oleh kendaraan bermotor adalah
jenis koping gesek tipe plat dan kopling gesek tipe kerucut, dimana untuk
kopling tipe plat ini bisa berupa kopling plat basah dan kopling plat kering.
Kopling plat basah adalah kopling yang plat-platnya direndam dengan minyak
pelumas. Kebanyakan kopling jenis ini digunakan oleh sepeda motor. Sedangkan
jenis kopling plat kering adalah jenis kopling yang plat-platnya tidak direndam
oleh minyak pelumas. Umumnya digunakan pada mobil dan sepeda motor tua buatan
Eropa. kelebihan dari kopling plat basah adalah tidak cepat aus, karena
dilumasi oleh oli. Kekurangannya, hambatan geseknya kurang sehingga tidak bisa
memindahkan tenaga seefektif kopling kering. Apalagi bila di tambahakan bahan
aditif pelicin, kopling bisa slip. Kopling kering cepat aus karena tidak
terkena oli tetapi tenaga pemindahan dari mesin ke roda gigi lebih baik.
Pada umunya, bagian utama kopling terdiri
atas 3 macam, yaitu unit kopling, tutup kopling, dan unit pembebas. Unit
kopling terdiri atas plat kopling, plat tekan, dan pegas kopling. Tutup kopling
diikat oleh roda gila, sedangkan didalamnya dipasangkan pada roda poros
persneling dan ditempatkan diantara roda gila dan plat tekan. Plat tekan akan
menekan plat kopling terhadap roga gila dengan adanya tekanan dari pegas-pegas
koping. Peranti ini dibuat dari bahan besi tuang dimana bagian permukaannya
dibuat halus dan rata. Sedangkan plat kopling di buat untuk memberikan gesekan
yang besar pada roda gila dan plat tekan serta ditempatkan diantara keduanya.
Pada kedua permukaan plat kopling ini dipasangkan kampas dan dikeling dengna
paku keling, dan biasanya pada permukaan platnya di beri kepingan logam.
Fungsinya adalah untuk memperkuat dan juga untuk menyalurkan panas. Selain itu,
pada bagian tengah plat kopling terdapat pegas torsi. Pegas torsi berfungsi
untuk mengurangi kejutan-kejutan yang terjadi pada waktu kopling bekerja dan
untuk mencegah kemungkinan pecahnya plat kopling atau kerusakan lainnya
seperti bengkoknya plat kopling
Cara Kerja :
Fly wheel atau
roda gila meneruskan sekaligus menyimpan energi dari Crank Saft (kruk as) mesin
saat mesin hidup (berputar), Plat kopling menjadi satu-satunya perantara tenaga
mesin dengan Porseneling kita yang akhirnya tenaga ini akan diteruskan ke Roda.
Sedangkan Dekrup bekerja sebagai pengatur kapan tenaga mesin di teruskan dan
kapan tenaga mesin tidak diteruskan, hal ini dilakukan oleh kaki kita saat
menginjak atau melepas Sistem Kopling
Kopling (clutch) terletak di antara motor dan transmisi, dan berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan putaran motor ke transmisi.
Syarat-syarat yang harus dimiliki oleh kopling adalah :
1). Harus dapat menghubungan putaran motor ke transmisi
dengan lembut.
2).Komponen-komponen Kopling
Kopling atau
Clutch yaitu peralatan transmisi yang menghubungkan poros engkol dengna poros
roda gigi transmisi. Fungsi kopling adalah untuk memindahkan tenaga mesin ke
transmisi, kemudian transmisi mengubah tingkat kecepatan sesuai dengan yang
diinginkan.
3).fungsi kopling
Dalam keadaan normal, dimana fungsi kopling
bekerja dengan baik, begitu pengemudi menekan pedal kopling, tenaga mesin akan
di putuskan, karena saat pedal ditekan maka gaya tekan itu akan mendorong release
fork dan release fork akan mendorong release bearing. Sehingga release bearing
akan mengangkat mendorong pegas diaprahgma dan preaseure palte, clutch disc
akan terlepas dengan flywheel. Serentak roda gigi akan terlepas dari pengaruh
putaran mesin. Kondisi inilah yang memungkinkan terjadinya perpindahan roda
gigi pada transmisi. Dewasa ini terdapat berbagai jenis kopling diantaranya
kopling gesek, kopling fluida, koping sentrifugal, dan kopling magnet. Tetapi
yang paling banyak digunakan oleh kendaraan bermotor adalah jenis koping gesek
tipe plat dan kopling gesek tipe kerucut, dimana untuk kopling tipe plat ini
bisa berupa kopling plat basah dan kopling plat kering. Kopling plat basah
adalah kopling yang plat-platnya direndam dengan minyak pelumas. Kebanyakan
kopling jenis ini digunakan oleh sepeda motor. Sedangkan jenis kopling plat
kering adalah jenis kopling yang plat-platnya tidak direndam oleh minyak
pelumas. Umumnya digunakan pada mobil dan sepeda motor tua buatan Eropa.
kelebihan dari kopling plat basah adalah tidak cepat aus, karena dilumasi oleh
oli. Kekurangannya, hambatan geseknya kurang sehingga tidak bisa memindahkan
tenaga Fungsi kopling adalah sebagai penghubung dan pemutus tenaga putaran
mesin dari poros engkol. Pada umumnya kopling terletak diantara primer reduksi
dan transmisi, atau untuk tipe lain yang terletak pada poros engkol. Ada dua
jenis kopling yang digunakan pada sepeda motor, yakni:
a. Kopling Otomatis adalah kopling yang bekerja berdasarkan gaya sentrifugal, yang menghubungkan serta memutuskan tenaga mesin, tergantung dari putaran mesin itu sendiri. Susunan pemasangan komponen-komponen pada kopling otomatis akan menempatkan kanvas kopling dan pelat kopling merenggang,
hal ini berbeda dengan susunan pemasangan komponen-komponen pada kopling manual, dimana antara pelat dan kanvas kapling merapat. Pada saat mesin putaran lambat, kanvas dan pelat kopling masih merenggang sehingga putaran mesin dari poros engkol belum terhubung menuju transmisi dan roda belakang.
Pada saat putaran mesin bertambah gaya sentrifugal mulai bekerja pada pemberat kopling sehingga pemberat bergerak menekan pelat kopling,
hal ini akan menghasilkan merapatnya kanvas dan pelat kopling sehingga putaran mesin dan poros engkol akan dihubungkan ke transmisi dan akan dilanjutkan ke roda belakang.
a. Kopling Otomatis adalah kopling yang bekerja berdasarkan gaya sentrifugal, yang menghubungkan serta memutuskan tenaga mesin, tergantung dari putaran mesin itu sendiri. Susunan pemasangan komponen-komponen pada kopling otomatis akan menempatkan kanvas kopling dan pelat kopling merenggang,
hal ini berbeda dengan susunan pemasangan komponen-komponen pada kopling manual, dimana antara pelat dan kanvas kapling merapat. Pada saat mesin putaran lambat, kanvas dan pelat kopling masih merenggang sehingga putaran mesin dari poros engkol belum terhubung menuju transmisi dan roda belakang.
Pada saat putaran mesin bertambah gaya sentrifugal mulai bekerja pada pemberat kopling sehingga pemberat bergerak menekan pelat kopling,
hal ini akan menghasilkan merapatnya kanvas dan pelat kopling sehingga putaran mesin dan poros engkol akan dihubungkan ke transmisi dan akan dilanjutkan ke roda belakang.
b. Kopling Manual adalah kopling yang bekerja
secara manual yang dilakukan oleh pengendara itu sendiri. Mekanisme kerja
kopling adalah putaran mesin dari poros engkol yang akan diteruskan oleh
kopling menuju transmisi dan ke roda belakang, pada saat kanvas kopling dan
pelat kopling merapat, akan tetapi putaran mcsin dari poros engkol menuju ke
transmisi akan terputus jika kanvas dan pelat kopling merenggang.
Kopling adalah alat yang memenuhi
persyaratan.
a. Dapat meneruskan putaran poros engkol ke
transmisi (persneling).
b. Dapat melepaskan hubungan antara poros engkol mesin dengan transmisi.
c. Dapat meneruskan perputaran poros engkol mesin ke transmisi secara berangsur-angsur secara merata tanpa hentakan.
b. Dapat melepaskan hubungan antara poros engkol mesin dengan transmisi.
c. Dapat meneruskan perputaran poros engkol mesin ke transmisi secara berangsur-angsur secara merata tanpa hentakan.
Bagian-bagian kopling
Kopling terdiri atas dua bagian utama:
a. Rumah kopling (Clutch outer drum) yang ikut bérputar dengan poros engkol digerekkan oleh roda gigi pada ujung poros engkol).
b. Pusat kopling (Clutch center) yang dipasang pada ujung poros utama persneling.
Kopling terdiri atas dua bagian utama:
a. Rumah kopling (Clutch outer drum) yang ikut bérputar dengan poros engkol digerekkan oleh roda gigi pada ujung poros engkol).
b. Pusat kopling (Clutch center) yang dipasang pada ujung poros utama persneling.
Untuk meneruskan perputaran rumah kopling ke
pusat kopling dipakai susunan pelat-pelat gesek (kanvas kopling) dan
pelat-pelat baja yang saling bersentuhan.
a. Pelat-pelat gesek (friction plates) mengikuti gerak memutar rumah kopling (lidah-lidahnya terkait pada rumah kopling).
a. Pelat-pelat gesek (friction plates) mengikuti gerak memutar rumah kopling (lidah-lidahnya terkait pada rumah kopling).
b. Pelat—pelat baja mengikuti gerak memutar
pusat kopling (lidah-lidahnya terkait pada spie-spie pada pusat kopling).
Agar pelat-pelat gesek dan pelat-pelat
berputar bersama-sama sebagai satu kesatuan maka ditekan bersama oleh pegas-pegas
yang kuat. Dengan mengurangi tekanan pegas arah susunan pelat-pelat gesek atau
pelat baja, maka kopling akan slip, ialah perputaran rumah kopling tidak
diteruskan seluruhnya ke pusat kopling. Bila tekanan pegas atas susunan
pelat-pelat gosok/pelat-pelat baja ditiadakan, maka pusat kopling tidak
digerakkan lagi 0Ieh perputaran rumah kopling. Alat yang mengatur besarnya
tekanan pegas atas susunan pelat-pelat gesek pelat-pelat baja adalah pelat
pengangkat (lifter plate) yang digerakkan oleh handel kopling.
Prinsip Kerja Kopling
kopling primer berfungsi untuk melayani start
jalan, sedangkan kopling sekunder berfungsi untuk melayani pengoperan gigi.
a. Kopling Primer
Terletak pada poros engkol yang terdiri dari:
(1) Outer clutch berputar bebas pada poros engkol,
(2) Inner clutch berputar mcngikuti putaran poros engkol.
(3) Drive plate (bandul) berupa kanvas yang terletak pada inner club, yang berfungsi sebagai pcnghubung putaran dari Inner Club ke Outer Clutch.
a. Kopling Primer
Terletak pada poros engkol yang terdiri dari:
(1) Outer clutch berputar bebas pada poros engkol,
(2) Inner clutch berputar mcngikuti putaran poros engkol.
(3) Drive plate (bandul) berupa kanvas yang terletak pada inner club, yang berfungsi sebagai pcnghubung putaran dari Inner Club ke Outer Clutch.
(4) Drive gear sebagai penghubung cuter
clutch dengan kopling sekunder Cara kerja kopling primerPada saat mesin
berputar stasioner (lambat), drive plat (bandul)
belum bekerja, sehingga outer clutch praktis belum berfungsi.
baik pada saat memindah gigi perseneling ataupun pada saat start
jalan.
belum bekerja, sehingga outer clutch praktis belum berfungsi.
baik pada saat memindah gigi perseneling ataupun pada saat start
jalan.
Keterangan:
1. Roda gigi penggerak primer
2. Roda gigi yang digerakkan primer
3. Rumah kopling
4. Pelat pendorong
5. Rol pemberat
6. Pelat kopling
7. Bush kopling
8. Penutup
9. Pelat gesek
10. Rol pemberat
11. Poros utama
12. Penahan rol
13. Poros engkol
1. Roda gigi penggerak primer
2. Roda gigi yang digerakkan primer
3. Rumah kopling
4. Pelat pendorong
5. Rol pemberat
6. Pelat kopling
7. Bush kopling
8. Penutup
9. Pelat gesek
10. Rol pemberat
11. Poros utama
12. Penahan rol
13. Poros engkol
Secara lengkap dan umum cara kerja kopling
dapat dijelaskan
sebagai berikut :
1. Handel kapling ditekan.
sebagai berikut :
1. Handel kapling ditekan.
2. Tangkai pelepas kopling (clutch release
lever) tertarik oleh kabel kopling.
3. Nok pelepas (release cam) pada poros tangkai pelepas kopling mendorong batang pengangkat (lifter rod).
3. Nok pelepas (release cam) pada poros tangkai pelepas kopling mendorong batang pengangkat (lifter rod).
4. Batang pengangkat menekan pengangkat
(lifter pin) dan pelat pengangkat (lifter plate).
5. Pelat pengangkat menekan pegas-pegas kopling dan mendorong piringan penekan (pressure plate) sehingga menjauhi susunan pelat-pelat gesek kopling.
6. Terjadilah jarak renggang kecil diantara pelat-pelat gesek dan pelat-pelat baja sehingga perputaran rumah kopling tidak diterusan lagi ke pusat kopling. Dengan melepaskan handel kopling secara perlahan-lahan maka gaya tekan pegas sedikit demi sedikit diteruskan kembali pada susunan pelat-pelat gesek kopling, yang pada akhimya pelat-pelat baja beserta pusat kopling mulai mengikuti perputaran rumah kopling secara merata.
5. Pelat pengangkat menekan pegas-pegas kopling dan mendorong piringan penekan (pressure plate) sehingga menjauhi susunan pelat-pelat gesek kopling.
6. Terjadilah jarak renggang kecil diantara pelat-pelat gesek dan pelat-pelat baja sehingga perputaran rumah kopling tidak diterusan lagi ke pusat kopling. Dengan melepaskan handel kopling secara perlahan-lahan maka gaya tekan pegas sedikit demi sedikit diteruskan kembali pada susunan pelat-pelat gesek kopling, yang pada akhimya pelat-pelat baja beserta pusat kopling mulai mengikuti perputaran rumah kopling secara merata.
Mekanisme kopling terdiri atas:
1. Gigi primer kopling,
2. Rumah kopling
3. Kanvas kopling (pelat gesek),
4· Pelaf kopling.
5. Pegas kepling,
6. Pengikat kopling (baut),
7. Kopling tengah
8. Pelat tutup dan pelat dasar,
9. Klep penjamin, dan
10. Batang penekan.
1. Gigi primer kopling,
2. Rumah kopling
3. Kanvas kopling (pelat gesek),
4· Pelaf kopling.
5. Pegas kepling,
6. Pengikat kopling (baut),
7. Kopling tengah
8. Pelat tutup dan pelat dasar,
9. Klep penjamin, dan
10. Batang penekan.
Kopling Mekanik
Cara kerja kopling mekanik ialah apabila
mesin dihidupkan dan perseneling masuk, sedangkan handel kopling tidak ditarik
maka kopling bekerja menghubungkan putaran mesin sampai ke poros primer
persneling,
putaran poros engkol diteruskan oleh roda gigi utama (primer) poros engkol ke roda gigi utama (primer) kopling, sehingga rumah kopling dengan kanvasnya ikut berputar. Karena kanvas kopling dijepit oleh pelat kopling yang mendapat tekanan dan pegas-pegasnya, maka putaran kanvas diteruskan ke pelat-pelat tersebut, selanjutnya putaran ini diteruskan ke poros primer persneling.Apabila pada saat mesin hidup dan persnelmg masuk, handel kopling ditarik maka tali kopling menarik tuas dan tuas mendorong pen pendorong. Pen pendorong menekan tutup pegas sehingga pelat dasar mundur, dengan demikian pelat-pelat penjepit kanvas kopling merenggang, yang berarti pula putaran mesin hanya sampai ke kanvas
kopling saja, hal inilah yang disebut kopling memutus hubungan.
putaran poros engkol diteruskan oleh roda gigi utama (primer) poros engkol ke roda gigi utama (primer) kopling, sehingga rumah kopling dengan kanvasnya ikut berputar. Karena kanvas kopling dijepit oleh pelat kopling yang mendapat tekanan dan pegas-pegasnya, maka putaran kanvas diteruskan ke pelat-pelat tersebut, selanjutnya putaran ini diteruskan ke poros primer persneling.Apabila pada saat mesin hidup dan persnelmg masuk, handel kopling ditarik maka tali kopling menarik tuas dan tuas mendorong pen pendorong. Pen pendorong menekan tutup pegas sehingga pelat dasar mundur, dengan demikian pelat-pelat penjepit kanvas kopling merenggang, yang berarti pula putaran mesin hanya sampai ke kanvas
kopling saja, hal inilah yang disebut kopling memutus hubungan.
pada saat kendaraan sedang berjalan proses
pemindahan gigi adalah
sebagai berikut :
Sewaktu pedal persneling (transmisi) ditekan, handel kopling akan
memutar kam pengangkat (lifter cam), sehingga posisi peluru memiliki
penahan bola yang merapat dengan kam pengangkat serta akan berpindah tempat.
sebagai berikut :
Sewaktu pedal persneling (transmisi) ditekan, handel kopling akan
memutar kam pengangkat (lifter cam), sehingga posisi peluru memiliki
penahan bola yang merapat dengan kam pengangkat serta akan berpindah tempat.
Hal ini akan menyebabkan kam pengangkat
terdorong dan
selanjutnya akan mendorong kopling luar (outer cluth), akibat
terdorong outer cluth maka posisi pelat kopling yang sedang ditekan
0leh pemberat bergerak menjauhinya, hal ini akan mengakibatkan pelat
dan kanvas kopling kembali merenggang sehingga pengoperan gigi
dengan mudah dapat dilakukan, karena akibat merenggangnya kanvas
dan pelat kopling, hal ini berarti putaran poros engkol ke transmisi
terputus.
selanjutnya akan mendorong kopling luar (outer cluth), akibat
terdorong outer cluth maka posisi pelat kopling yang sedang ditekan
0leh pemberat bergerak menjauhinya, hal ini akan mengakibatkan pelat
dan kanvas kopling kembali merenggang sehingga pengoperan gigi
dengan mudah dapat dilakukan, karena akibat merenggangnya kanvas
dan pelat kopling, hal ini berarti putaran poros engkol ke transmisi
terputus.
Kopling Otomatis
Kopling otomatis ialah kopling yang cara bekerjanya diatur oleh
tinggi atau rendahnya putaran mesin itu sendiri, seperti halnya dengan
kopling mekanik, maka kopling otomatis juga ada yang berkedudukan
pada poros engkol dan ada juga yang berkedudukan pada poros primer
persneling. Mengenai mekanisme atau peralatan koplingnya tidak
berbeda dengan peralatan yang terdapat pada kopling mekanik, hanya
tidak terdapat perlengkapan handel dan sebagai penggantinya pada
kopling atomatis ini terdapat alat khusus yang bekerja secara otomatis
pula, yakni:
(1) Otomatis kopling, yang terdapat pada kopling tengah, untuk
kopling yang berkedudukan pada pores engkol.
(2) Rol pemberat yang berguna untuk menekan pelat dasar waktu digas.
(3) Pegas kopling yang lemah, berguna pada waktu mesin hidup lambat,koplingnya dapat netral,
(4) Pegas pengembali untuk mengembalikan dengan cepat dari posisi
masuk ke posisi netral, bila mesin hidup dalam putaran tinggi menjadi rendah.
Kopling otomatis ialah kopling yang cara bekerjanya diatur oleh
tinggi atau rendahnya putaran mesin itu sendiri, seperti halnya dengan
kopling mekanik, maka kopling otomatis juga ada yang berkedudukan
pada poros engkol dan ada juga yang berkedudukan pada poros primer
persneling. Mengenai mekanisme atau peralatan koplingnya tidak
berbeda dengan peralatan yang terdapat pada kopling mekanik, hanya
tidak terdapat perlengkapan handel dan sebagai penggantinya pada
kopling atomatis ini terdapat alat khusus yang bekerja secara otomatis
pula, yakni:
(1) Otomatis kopling, yang terdapat pada kopling tengah, untuk
kopling yang berkedudukan pada pores engkol.
(2) Rol pemberat yang berguna untuk menekan pelat dasar waktu digas.
(3) Pegas kopling yang lemah, berguna pada waktu mesin hidup lambat,koplingnya dapat netral,
(4) Pegas pengembali untuk mengembalikan dengan cepat dari posisi
masuk ke posisi netral, bila mesin hidup dalam putaran tinggi menjadi rendah.
Kopling Ganda
Kopling ganda terdiri dari kopling primer yang bekerja berdasarkan
gaya sentrifugal dan kopling sekunder yang bekerja secara
konvensional atau disebut juga garpu kopling (shift clutch).
Bagian-bagian kopling primer adalah:
(1) Clutch Shoe (sepatu kopling) yang berputur mengikuti poros engkol.
(2) Clutch Drum (rumah kopling) yang berhubungan dengan kopling konvensianal.
Kopling ganda terdiri dari kopling primer yang bekerja berdasarkan
gaya sentrifugal dan kopling sekunder yang bekerja secara
konvensional atau disebut juga garpu kopling (shift clutch).
Bagian-bagian kopling primer adalah:
(1) Clutch Shoe (sepatu kopling) yang berputur mengikuti poros engkol.
(2) Clutch Drum (rumah kopling) yang berhubungan dengan kopling konvensianal.
Mekanisme kerja kopling ganda, yaitu:
Pada saat poros engkol putaran rendah (mesin putaran lambat),
clutch shoe (sepatu kopling) belum mengembang, karena masih tertahan
oleh pegas, dengan demikian clutch drum (silinder kopling)-pun belum
berputar, pada saat putaran mesin mulai meninggi maka sepatu kopling
mulai mengembang karena adanya gaya snritrifugal. Dengan mengembangnya sepatu kopling maka silinder kopling akan ditekan (seperti proses rem tromol) dan berputar. Selanjutnya akan meneruskan putarannya ke kopling sekunder dan kopling sekunder akan melakukan prosesnya Seperti halnya kopling kanvensional yang telah dijelaskan,
kopling ganda digunakan pada sepeda motor Honda dengan tujuan untuk
mengatasi hentakan pada saat sepeda motor masuk gigi satu pada awal start.dapat memindahkan tenaga motor ke transmisi tanpa
slip.
3). Harus dapat memutuskan hubungan dengan sempurna dan cepat.
Pada saat poros engkol putaran rendah (mesin putaran lambat),
clutch shoe (sepatu kopling) belum mengembang, karena masih tertahan
oleh pegas, dengan demikian clutch drum (silinder kopling)-pun belum
berputar, pada saat putaran mesin mulai meninggi maka sepatu kopling
mulai mengembang karena adanya gaya snritrifugal. Dengan mengembangnya sepatu kopling maka silinder kopling akan ditekan (seperti proses rem tromol) dan berputar. Selanjutnya akan meneruskan putarannya ke kopling sekunder dan kopling sekunder akan melakukan prosesnya Seperti halnya kopling kanvensional yang telah dijelaskan,
kopling ganda digunakan pada sepeda motor Honda dengan tujuan untuk
mengatasi hentakan pada saat sepeda motor masuk gigi satu pada awal start.dapat memindahkan tenaga motor ke transmisi tanpa
slip.
3). Harus dapat memutuskan hubungan dengan sempurna dan cepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar